Rupiah Yang Tidak Mungkin

Dimuali pada hari Sabtu, 28 September 2013 hari pertama kegiatan outbond dimulai dari jadwal yang tentatif dan telah ditentukan. Kegiatan dimualai dari subuh hingga sore menjelang malam, pada saat itu tugas penjualan 2 pena yang berbentuk capsul telah dimulai. Namun dikarenakan kelelahan dan gerah pada badan karena telah menjalani materi outbond outdoor yang lumayan menguras tenaga. Saya beristirahat sejenak sekalian bersiap untuk ibadah shalat magrib. Setelah melaksanakan ibadah shalat magrib sayapun memulai aktifitas penjualan 2 buah pena tersebut bersama kelombok kerbau. Kami janjian berkumpul di kosan merica place sehabis magrib karena banyak dari anggota kelompok yang ngekos disana.
Tahap awal kami telah rembuk dan sepakat ingin jualan di daerah perempatan gaplek. Namun ada beberapa anggota kelompok yang ingin berjualan sendiri ditempat lain. setelah anggota kelompok yang ingin ikut berjualan di perempatan gaplek berkumpul semua, kamipun berangkat. Dikarenakan waktu yang telah ditentukan oleh pak Stanley dan panitia kami harus kembali pukul 19.30 WIB itu sudah termasuk istirahat, makan malam, dan berjualan dari mulai break sekitar pukul 17.45 WIB. Cukup singkat bukan, namun kami harus mengikuti peraturan dan menjalaninya semaksimal mungkin.
Kamipun berangkat ke perempatan gaplek, sesampainya disana kami berpencar untuk mencari customer/pelanggan kami sendiri. Sayapun mulai dari customer restoran fast food di sana yaitu KFC beberapa orang telah saya tawarkan pupen tersebut dengan alasan untuk tugas kuliah dan membantu teman yang kurang mampu untuk membayar uang kuliah. Namun dari kebanyakan orang yang saya tawarkan semuanya menolak mentah-mentah barang dagangan saya. Sayapun mulai berfikir bagaimana orang-orang tidak menolak dagangan saya mentah-mentah, penampilan saya saja kotor dan dekil. Namun saya belum menyerah walaupun sudah mulai sedikit frustasi dari situ, namun saya terus berusaha.
Apa boleh mau dikata, sejam sudah saya berkeliling perempatan gaplek itu untuk menjajakan barang dagangan saya namun belum ada yang laku 1pun. Terakhir saya menawarkan pena tersebut kepada ibu-ibu yang kelihatannya sedang menunggu, sayapun menawarkan pena itu dengan sopan dan lembut. Namun ibu-ibu itu malah seperti ketakutan dan mengusir saya, sontak saya berfikir apakah ibu ini merasa saya ingin merampoknya apa ya. Disitu saya berfikir ternyata cukup sulit juga berjualan menghasilkan rupiah dengan cara yang bisa dibilang tidak mungkin ini.
Dikarenakan waktu telah habis sayapun mau tak mau harus menggunakan media telefon. Pada saat itu saya menelfon kakak saya dan menawarkan pena tersebut dengan penjelasan tidak jauh beda dengan saya menawarkan dengan orang lain. awalnya dia tidak mau membeli pena saya tersebut tapi saya iming-imingi dia dengan sesuatu yang menarik baginya dan diapun bersedia membelinya dengan harga Rp 50.000 satu pulpen.
Sayapun langsung kembali ke gedung SEAMOLEC bersama teman-teman kelompok kerbau yang ikut berjualan pulpen ke perempatan gaplek. Sesampainya di gedung SEAMOLEC kami semua langsung di kumpulkan di ruangan kelas lantai 2 dan mengikuti materi outbond yang indoor. Disitu juga kami ditanya hasil penjual pulpen selama waktu yang telah ditentukan tadi. Setelah itu kami melanjutkan materi out bond indoor dan langsung keluar kembali ke lapangan untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu api unggun setelah itupun penutupan untuk hari itu. Dan kamipun pulang ke rumah/kosan, saya sendiri karena tinggal di tempat saudara yang ada di bekasi sayapun pulang.
Keesokan harinya saya merasa tidak enak badan, meriang, dan demam. Sayapun tidak masuk pada hari minggu 29 September 2013. Namun saya tetap menjual sisa pulpen yang tersisa kepada adik saya, dan diapun membelinya dengan harga Rp 30000. Sampai dengan keesokan harinya saya masuk dan melaporkan hasil jualan kepada ketua kelompok kerbau dan menyetorkan uang kepada bendahara kelompok kerbau.

Mungkin demikian kira-kira cerita dari penjualan pulpen atau juga disebut dengan rupiah yang tidak mungkin. Kesimpulan saya dalam pembelajaran rupiah yang tidak mungkin ini adalah melatih mental kita untuk tidak menyerah walaupun dalam keadaan ataupun situasi yang tidak mungkin. Berdasarkan penolakan dari orang-orang dan justru dari situlah proses dari sebuah kesuksesan.

Komentar

Postingan Populer